CONTOH ESAI BAHASA INDONESIA
Contoh 1 : Pikir Positif Ubah Pesimisme
Dewasa
ini banyak sekali masalah-masalah yang muncul dan bahkan tak kunjung
selesai. Banyak orang yang dibuat menjadi pribadi yang pesismis oleh keadaan lingkungan sekitarnya daripada mencoba menjadi pribadi optimis dan memulai untuk mencoba mencari jalan keluar untuk berbagai problematika kehidupan.
Fenomena seperti ini cukup berkembang di Indonesia. Realitas masyarakat yang pada umumnya pasif terhadap kebijakan
pemerintah akan cenderung pesimis terhadap masalah-masalah yang
terjadi dalam pemerintahan. Orang-orang pesimis terkadang hanya akan memblokir pikirannya dari pada bertindak aktif memecahkan masalah.
Setiap pribadi pada umumnya memilih untuk tetap berada dalam status quo
dibandingkan mencoba mencari jawaban-jawaban semua persoalan kehidupan.
Mereka kebanyakan merasa hanya duduk di zona aman dan cenderung tidak
mau mengubah posisi tempat mereka duduk ke tempat yang lebih baik lagi,
sehingga pada akhirnya zona aman mereka bisa menjelma menjadi neraka
mereka sendiri.
Hal yang menarik adalah kita banyak sekali menemukan pribadi-pribadi yang memiliki mental
pesimis. Entah itu orang tua, dosen, saudara, sahabat ataupun bahkan
pemimpin kita. Tak jarang dari mereka yang lalu menggeleng-gelengkan
kepalanya dan berkata, “Tidak mungkin hal itu bisa Anda lakukan!”
Perkataan
itu tentu menyakitkan bagi sebagian orang yang mencoba untuk menanamkan
sikap optimis dalam kehidupan mereka. Tak jarang juga dari kita yang
lalu menguburkan impian dan niat kita karena rasa kurang percaya diri
dan pengaruh orang-orang di sekitar kita yang pada titik tertentu tidak
dapat memberikan motivasi dan stimulus yang cukup dan bahkan lebih memukul mundur usaha kita dengan kepesimisan mereka.
Yang menyebabkan pribadi memiliki mental pesimis adalah hasil dari proses sosialisasi
itu sendiri. Faktor budaya juga dapat menyebabkan seseorang memiliki
mental pesimis. Praktek ini bisa terjadi ketika Anda memiliki budaya
yang memerintahkan Anda untuk menghormati orang tua. Dan orang tua Anda
sendiri adalah orang yang sangat otoriter yang bisa dibilang skeptis terhadap semua proses perubahan.
Tentu saja jika sikap otoriter orang tua mengambil andil yang cukup besar dalam kehidupan Anda sehingga membuat Anda tidak dapat mengutarakan ide-ide kreatif dan kritis dan cenderung untuk menerima apa saja yang sudah ada dan tidak memiliki kemampuan untuk berinovasi. Praktek seperti ini membuat banyak sekali pribadi yang memiliki mental pesismis.
Hal-hal yang harus kita semua reparasi adalah mindset
atau cara berpikir kita. Cara berpikir yang baik untuk menekan mental
kepesimisan seseorang adalah dengan terus berpikiran positif. Konteks berpikiran positif ini bukan hanya kepada diri sendiri tetapi terhadap orang lain dan berbagai permasalahan yang ada.
Dengan
berpikiran positif, kita dapat memancarkan energi positif pula.
Maksudnya di sini adalah ketika kita berpikiran positif tentang semua
hal di depan kita, kita dapat pula berkata-kata positif sehingga
orang-orang di sekitar kita juga turut mendengar hal-hal positif. Energi
positif yang kita miliki dapat membuat pikiran kita sendiri terbuka
sehingga kita dapat menyelesaikan segala problematika kehidupan yang
ada, daripada memilih untuk berada pada zona aman dan selalu
menghindari masalah.
Di
luar sana tentu masih banyak orang yang pesimis terhadap dirinya dan
orang lain. Tetapi kita dapat mengubah mental pesimis kita dengan selalu
mencoba melihat segala hal dengan pikiran yang positif. Pribadi yang
memiliki mental pesimis lebih cenderung menghindari masalah sedangkan
pribadi optimis akan selalu menginterpretasikan suatu masalah dengan keinginan untuk memecahkan secara konkret
sampai ke akar-akarnya. Berpikir positif dapat membantu kita menjadi
optimis dan setelah dipraktekkan tentu saja kita dapat melihat koherensinya.
______________
Kata
yang digarisbawahi adalah istilah-istilah penting dalam esai. mengapa
saya melakukannya? Karena itu merupakan tugas dari dosen yang
bersangkutan. Beliau menugaskan saya untuk membuat esai dengan
menggunakan 25 istilah yang ada.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia adalah
sesuatu yang sangat berharga. Fungsi dan kedudukan dari bahasa Indonesia
bagi bangsa Indonesia adalah sebagai pemersatu suku-suku bangsa di
Republik Indonesia yang beraneka ragam. Setiap suku bangsa yang begitu
menjunjung nilai adat dan bahasa daerahnya masing-masing disatukan dan
disamakan derajatnya dalam sebuah bahasa persatuan yaitu bahasa
Indonesia, dan memandang akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia, maka setiap suku bangsa di Indonesia bersedia menerima bahasa
Indonesia sebagai bahasa Nasional. Selain itu, fungsi dari bahasa
Indonesia adalah sebagai bahasa ibu yang dapat digunakan sebagai alat
komunikasi bagi yang yang tidak bisa bahasa daerah.
Saat ini, perkembang bahasa Indonesia berbarengan dengan berkembang pesatnya dunia teknologi dengan cepat, ini mendorong banyak orang untuk saling berkomunikasi dan terhubung dengan mudah dan cepat meskipun terpisah dengan jarak yang jauh. Rata-rata pengguna teknologi paling banyak di Indonesia adalah dari kalangan muda-mudi sehingga secara tidak langsung terdapat pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut terhadap bahasa khususnya bahasa Indonesia. Anak muda sekarang cenderung bukan menggunakan bahasa Indonesia melainkan bahasa yang kata mereka disebut bahasa “gaul”.
Bahasa “gaul” ini sering mereka gunakan dalam kegiatang mereka sehari-hari. Ketika sedang membuat pesan singkat lewat handphone mereka sering menggunakan kata-kata yang tidak biasa, contohnya: “trus gue harus bilang wow gitu ama loe”. Bagi kalangan anak muda ini biasa, tapi bagi masyarakat yang baru mendengar kata-kata seperti contoh di atas mereka tidak tahu apa arti dalam pesan singkat tersebut. Contoh lainnnya adalah ketika sedang menggunakan layanan internet khususnya facebook, anak-anak muda sering menggunakan kata-kata yang asing bagi masyarakat luas baik dalam mengubah status mereka dalam facebook, saling memberikan komentar atau pun berbincang-bincang lewat fasilitas chat yang ada di facebook, seperti: cekidot, btw, otw, dan masih banyak lagi.
Contoh-contoh di atas hanyalah sebagian kecil bukti bagaimana munculnya bahasa-bahasa baru dalam bahasa Indonesia yang di buat oleh kalangan muda-mudi. Bahasa yang menurut pandangan mereka lebih mudah diucapkan dan mudah untuk dimengerti oleh mereka. Belum lagi dengan bahasa “gaul” yang di lontarkan para komedian-komedian tanah air yang sering ditayangan di stasiun-stasiun televisi sebagai acara yang sering menghibur masyarakat. Contohnya saja perkataan Sule, Andre Taulani, dan Wendi Cagur yang sering dilontarkan mereka dalam acara Opera Van Java yang sering ditayangkan disalah satu stasiun televisi, yaitu “loe… gue…n” yang tentunya mengundang tawa para penonton OVJ.
Bahasa di atas tidak hanya dipergunakan di dunia maya dan dunia elektronik, melainkan digunakan dalam pergaulan mereka setiap hari dengan sesama anak muda. Ini sudah menjadi trend dan gaya hidup para kaum yang sering disebut juga sebagai ABG atau Anak Baru Gede. Mereka sering berbincang-bincang sesama anak muda di tempat-tempat tertentu dengan menggunakan bahasa-bahasa yang kata mereka disebut sebagai bahasa “gaul”. Fakta ini semakin memberikan tanda awas bagi terpeliharanya bahasa Indonesia yang adalah bahasa pemersatu bangsa Indonesia dari keanekaragaman dan kekayaan suku yang ada di bumi pertiwi.
Ini menjadi pekerjaan rumah bersama seluruh masyarakat indonesia agar terus melestarikan bahasa pemersatu ini sehingga bahasa Indonesia tidak dipandang remeh oleh sebagian orang, melainkan dihargai, dihormati, dan dipergunakan sebaik mungkin. Jika kaum muda sudah menghargai dan menggunakan bahasa Indonesia lebih baik lagi, bukan tidak mungkin bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional seperti bahasa Inggris.
Sumber : http://yoanpress.blogspot.com/2012/01/contoh-esai-bahasa-indonesia.html
http://ginsufransisco.wordpress.com/2012/02/24/contoh-esai-bahasa-indonesia/
Contoh 2 : Bahasa Indonesia Dalam Pergaulan Anak Muda
Saat ini, perkembang bahasa Indonesia berbarengan dengan berkembang pesatnya dunia teknologi dengan cepat, ini mendorong banyak orang untuk saling berkomunikasi dan terhubung dengan mudah dan cepat meskipun terpisah dengan jarak yang jauh. Rata-rata pengguna teknologi paling banyak di Indonesia adalah dari kalangan muda-mudi sehingga secara tidak langsung terdapat pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut terhadap bahasa khususnya bahasa Indonesia. Anak muda sekarang cenderung bukan menggunakan bahasa Indonesia melainkan bahasa yang kata mereka disebut bahasa “gaul”.
Bahasa “gaul” ini sering mereka gunakan dalam kegiatang mereka sehari-hari. Ketika sedang membuat pesan singkat lewat handphone mereka sering menggunakan kata-kata yang tidak biasa, contohnya: “trus gue harus bilang wow gitu ama loe”. Bagi kalangan anak muda ini biasa, tapi bagi masyarakat yang baru mendengar kata-kata seperti contoh di atas mereka tidak tahu apa arti dalam pesan singkat tersebut. Contoh lainnnya adalah ketika sedang menggunakan layanan internet khususnya facebook, anak-anak muda sering menggunakan kata-kata yang asing bagi masyarakat luas baik dalam mengubah status mereka dalam facebook, saling memberikan komentar atau pun berbincang-bincang lewat fasilitas chat yang ada di facebook, seperti: cekidot, btw, otw, dan masih banyak lagi.
Contoh-contoh di atas hanyalah sebagian kecil bukti bagaimana munculnya bahasa-bahasa baru dalam bahasa Indonesia yang di buat oleh kalangan muda-mudi. Bahasa yang menurut pandangan mereka lebih mudah diucapkan dan mudah untuk dimengerti oleh mereka. Belum lagi dengan bahasa “gaul” yang di lontarkan para komedian-komedian tanah air yang sering ditayangan di stasiun-stasiun televisi sebagai acara yang sering menghibur masyarakat. Contohnya saja perkataan Sule, Andre Taulani, dan Wendi Cagur yang sering dilontarkan mereka dalam acara Opera Van Java yang sering ditayangkan disalah satu stasiun televisi, yaitu “loe… gue…n” yang tentunya mengundang tawa para penonton OVJ.
Bahasa di atas tidak hanya dipergunakan di dunia maya dan dunia elektronik, melainkan digunakan dalam pergaulan mereka setiap hari dengan sesama anak muda. Ini sudah menjadi trend dan gaya hidup para kaum yang sering disebut juga sebagai ABG atau Anak Baru Gede. Mereka sering berbincang-bincang sesama anak muda di tempat-tempat tertentu dengan menggunakan bahasa-bahasa yang kata mereka disebut sebagai bahasa “gaul”. Fakta ini semakin memberikan tanda awas bagi terpeliharanya bahasa Indonesia yang adalah bahasa pemersatu bangsa Indonesia dari keanekaragaman dan kekayaan suku yang ada di bumi pertiwi.
Ini menjadi pekerjaan rumah bersama seluruh masyarakat indonesia agar terus melestarikan bahasa pemersatu ini sehingga bahasa Indonesia tidak dipandang remeh oleh sebagian orang, melainkan dihargai, dihormati, dan dipergunakan sebaik mungkin. Jika kaum muda sudah menghargai dan menggunakan bahasa Indonesia lebih baik lagi, bukan tidak mungkin bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional seperti bahasa Inggris.
Sumber : http://yoanpress.blogspot.com/2012/01/contoh-esai-bahasa-indonesia.html
http://ginsufransisco.wordpress.com/2012/02/24/contoh-esai-bahasa-indonesia/
0 Response to "Contoh Esai Bahasa Indonesia"
Post a Comment